KKN Tim II UNDIP Bergerak Wujudkan Kemandirian Pangan di Desa Cetan Melalui Penanaman Sayuran dengan Aquaponik Sederhana
Oleh: Anita Andini
Klaten – Di era modern ini, tantangan terkait keberlanjutan pangan dan lingkungan semakin meningkat. Ketergantungan pada pasokan makanan dari luar dan praktik pertanian konvensional yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia menghadirkan risiko keamanan pangan dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Metode aquaponik sederhana merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman secara simbiosis mutualistik. Sistem aquaponik sederhana dikenalkan kepada Ibu-ibu di Desa Cetan, sehingga dapat menghadirkan peluang untuk meningkatkan kemandirian pangan rumah tangga.
Anggota Tim II KKN Undip, Anita Andini, berbagi wawasannya, “Saya melihat potensi luar biasa dalam aquaponik untuk mewujudkan kemandirian pangan. Melalui program kerja pembuatan aquaponik sederhana, saya ingin memperkenalkan metode praktis bagi warga yang suka menanam namun memiliki lahan terbatas”.
Kemandirian Pangan di Desa Cetan
Tanaman yang digunakan untuk praktik ini yaitu bayam brazil. Hal ini mengingat Bayam Brazil mengandung protein yang tinggi, mineral, asam folat, vitamin A, vitamin B6, vitamin C dan aktioksidan. Namun tanaman ini tanaman belum familiar bagi sebagian masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk mengenalkan Bayam Brazil sebelum dilakukan praktik.
Praktik dilakukan diawali dengan pemotongan tanaman dengan benar dan meletakkan pada rockwool. Penanaman dilanjutkan dengan meletakkan cup pada sisi ember kemudian ember diisikan dengan lele. Masing-masing ember diberikan kepada perwakilan tiap RT untuk nantinya dilakukan pemantauan secara berkala.
Melalui pelatihan dan sosialisasi, ibu-ibu Desa Cetan belajar cara merawat sistem aquaponik dan menanam berbagai jenis sayuran. Berdasarkan kegiatan, terlihat bahwa tingkat partisipasi ibu-ibu tinggi yang dibuktikan dengan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan praktik pembuatan.
Tingkat partisipasi ini dapat mencerminkan tingkat minat dan antusiasme peserta terhadap program. Proses pembelajaran ini diharapkan tidak hanya memberikan makanan sehat di meja makan, tetapi juga membuka jalan bagi kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Terima kasih telah mengunjungi website kami. Share jika bermanfaat, jika ada kritik, tambahan atau saran silakan hubungi kami atau silakan isi di kolom komentar.